RSS

Sistem Tarif Progresif: Tiap Tiga Stasiun Rp500*

15 Apr

loket stasiun

Setelah di tulisan sebelumnya saya menulis pihak KAI menganggap seluruh penumpang sama kaya di depan loket – dengan (berencana) menghapus keberadaan KRL Ekonomi, di tulisan ini saya menulis mengenai PT KAI yang mempunyai terobosan luar biasa cerdas: Sistem Tarif Progresif.

Sebenarnya apa sih sistem tarif progresif itu? Kalau dijelaskan secara sederhana, sistem tarif progresif berarti makin jauh jarak yang ditempuh penumpang, mereka harus bayar ongkos lebih mahal.

Sistem tarif progresif di dunia perkeretaapian bukan barang baru. Kalau penikmat blog naningisme pernah jalan-jalan menikmati MRT atau subway atau kereta bawah tanah di Singapore, Kuala Lumpur, Hongkong, atau negara di Eropa sana, pasti bisa membayangkan.

Kalau versi PT KAI, begini perhitungannya: untuk 5 stasiun pertama dari stasiun keberangkatan, penumpang dikenai tarif Rp3.000. Selanjutnya, setiap 3 stasiun, penumpang. Misalnya begini, dari stasiun awal ke stasiun akhir, penumpang melewati 8 stasiun, berarti dia harus bayar Rp4.000 (5 stasiun awal bayar Rp3.000 + 3 stasiun selanjutnya Rp1.000).

Sistem tarif progresif ini rencananya bakal dimulai Juni 2013, menggantikan sistem single tarif Rp8.000-Rp9.000 (jauh-dekat) yang berlaku selama ini.

Peta Rute KRL Jabodetabek

Apakah sistem tarif progresif ini ada kemungkinan lebih mahal dari single tarif? Yup. Perjalanan dari Bogor ke Kota melewati 24 stasiun. Kalau menggunakan sistem tarif progresif penumpang harus bayar Rp10.000, lebih mahal Rp1.000 dari sebelumnya Rp9.000.

Perhitungannya begini 5 stasiun pertama penumpang dikenai Rp3.000. Adapun 19 stasiun selanjutnya (19 : 3 = 6,3 dibulatkan jadi 7) penumpang bayar Rp7.000. Total yang harus dibayarkan penumpang yang melewati 24 stasiun Rp10.000. Asal tahu saja Bogor-Jakarta merupakan rute terjauh yang dimiliki KRL Jabodetabek.

Untuk membeli tiket di loket, penumpang cukup menyebutkan stasiun tujuan. Ingat di Indonesia (baca: Jabodetabek) pembelian tiket masih sistem “cangkem” alias ngomong ke petugas tiket. Setelah itu, petugas akan memasukkan data stasiun keberangkatan dan tujuan di tiket elektronik (bukan tiket kertas atau tiket sobek). Beda dengan di luar negeri yang tinggal tekan stasiun tujuan, masukin duit, dan nanti mesin akan mengeluarkan tiket.

Adanya sistem ini berarti penumpang hanya bisa turun di stasiun tujuan (atau sebelumnya). kalau kebablasan atau tidak sesuai dengan yang tertulis di smart card (itu julukan yang dikasih PT KAI ya, bukan saya yang ngarang), penumpang tidak akan bisa keluar peron stasiun. Karena gate/pintu tidak akan terbuka.

Kemungkinan besar, smart card ini adalah versi terbaru dari Commet. Selain single trip, smart card juga untuk multi trip yang bisa diisi ulang (dan yang penting gak ada expired-nya hehehehe..).

Di atas kertas sih sistem ini bakal bagus. Yak, mari kita liat pas program ini dijalankan yaaa.. Benernya udah gak sabar menantikan stasiun kereta Jabodetabek kayak stasiun di luar negeri itu. Selama ini yang udah keren dan mirip stasiun di luar negeri cuma Stasiun Sudirman aja sih..

*) CATATAN DAN REVISI: Biar nggak pada salah menghitung ongkos kereta, per 1 Juli 2013, PT KRL Commuter Line Jabodetabek (KCJ) menerapkan tarif progresif yang sudah mendapatkan subsidi pemerintah. Dengan demikian, untuk LIMA STASIUN PERTAMA penumpang cukup membayar Rp2.000 dan TIAP TIGA STASIUN berikutnya dihitung Rp500. Aturan perhitungan seperti yang ada di atas (tulisan dipublikasikan 15 April 2013). Tapi, pengguna harus bayar Uang Jaminan Tiket Rp5.000 yang bisa di-refund di stasiun tujuan. Misalnya, Anda hanya naik kereta dari Tebet ke Cikini, yang berarti hanya berselang dua stasiun, Anda harus bayar Rp2.000 + Rp5.000 = Rp7.000. Nantinya, di stasiun Cikini, Anda kasih tuh tiket warna putih ke loket untung mendapatkan duit Rp5.000. Thanks.

 
13 Comments

Posted by on April 15, 2013 in Wheels on the Road

 

Tags: , , , , ,

13 responses to “Sistem Tarif Progresif: Tiap Tiga Stasiun Rp500*

  1. ucha

    March 12, 2014 at 12:07 pm

    makasih untuk info diatas.

    saya mau tanya, harga diatas ini untuk commuter line sajakah?kalau kereta ekonomi bagaimana ya?

     
    • naningisme

      March 12, 2014 at 1:36 pm

      Sekarang udah nggak ada kereta ekonomi (non AC). Semua KRL yang beroperasi di Jabodetabek sudah pakai AC dan seluruhnya tergabung dalam commuter line 🙂

       
  2. rica

    May 28, 2014 at 11:35 am

    siang saya mau tanya kalau dari stasiun serpong menuju ke stasiun jakarta kota itu gimana ??
    terima kasih.. 🙂

     
    • naningisme

      July 3, 2014 at 1:13 pm

      Hai Rica,

      Sorry for late response. Kalau dari Serpong mau ke Kota berarti kau naik kereta ke Tanah Abang trus oper naik kereta jurusan Depok/Bogor sampai ke stasiun Manggarai (cuma selisih 3 stasiun).

      Nah dari Manggarai oper kereta jurusan Kota 🙂

       
  3. Garrix

    July 23, 2014 at 7:43 am

    Pagi om atau tante, oper kereta itu maksudnya apa ya?

     
    • naningisme

      July 23, 2014 at 11:17 pm

      “Oper kereta” itu artinya turun dari satu kereta trus naik ke kereta lain. Misalnya di stasiun Manggarai, Anda turun dari kereta jurusan Kota untuk naik kereta jurusan Bekasi.

       
  4. agnesia.wulandari@yahoo.com

    September 12, 2014 at 9:49 am

    Sorry ka mau nanya, buat jam keberangkatan bekasi-tanah abang jam berapa aja yah? terus saya bilangnnya ke tanah abang langsung kan ka? terimakasih sebelumnya

     
    • naningisme

      September 16, 2014 at 4:26 pm

      Waduh.. Maaf banget, kalo jam keberangkatan aku gak pegang data. Bisa cek langsung ke http://www.krl.co.id — website resmi punya PT KAI – KRL Jabodetabek.

       
  5. daffa

    February 1, 2015 at 9:56 am

    sorry mau nanya, kalo saya misalkan ingin ke bogor dari stasiun jakartakota, itu nanti tetap di oper dimanggarai / tidak??

     
    • naningisme

      February 3, 2015 at 12:59 pm

      Kalo naik kereta jurusan Kota, nggak perlu. Tapi kalo naik kereta jurusan Jatinegara (sering disebut kereta Tanah Abang), harus oper di Manggarai utk naik kereta jurusan Kota.

       
  6. dodi setianto

    May 12, 2015 at 1:31 pm

    Siang admin saya mau bertanya…

    saya baru tinggal di jakarta sekitar 2 mingguan, saya mau ke cianjur dari jakarta pusa tepatnya jl.proklamator dekat area gedung perintis kemerdekaan, nah kalau saya ingin ke cianjur, bagaimana ya jalurnya admin?

    terima kasih….

     
    • naningisme

      May 15, 2015 at 6:28 pm

      halo mas dodi, ini blog pribadi – saya yang kelola sendiri, bukan admin 🙂

      kalo ke cianjur tetap harus naik kereta jawa. tapi kalo ke jakarta pusat yang lokasinya disebutkan (gd perintis kemerdekaan) itu paling dekat dari stasiun Cikini. BIsa cek tulisan di Panduang Naik KRL Jabodetabek buat Pemula untuk mendapatkan peta rute KRL.

       

Leave a reply to naningisme Cancel reply