Jujur, kadang hati suka terusik kalau melihat blog (atau tweet) orang lain — yang menurut saya kualitasnya biasa-biasa aja tapi comment dan follower-nya bejibun. Saya langsung bertanya-tanya: ini salah saya yang gak mau tampil atau salah mereka yang terlalu ngartis ya?
Ramainya sebuah blog bisa diakibatkan banyak faktor, di antaranya pemilihan bahasa html yang ciamik (yang membuat banyak orang “nyasar” ke blog kita karena kita sudah “bersekongkol” dengan mbah Gugel), rajin bertandang ke blog lain dan tak lupa ngasih jempol, serta rajin woro-woro di media sosial. Faktor lainnya karena si pemilik blog sudah terkenal dari sononya. Selebritis.
Ilmu bersekongkol dengan mbah Gugel dalam bahasa ilmiah disebut search engine optimization (SEO). Ilmu ini tidak serumit ilmu santet maupun ilmu pelet. Percayalah. Selama kita bisa menemukan keyword yang tepat untuk blog/web, lalu memasangnya di tempat tepat, dengan proses yang tepat, niscaya mbah Gugel akan selalu setia membantu kita. (Kalau ada yang mau penjelasan mengenai SEO bisa DM saya, nanti tak jelasin sampe mudheng.)
Akan tetapi, saya justru memilih membebaskan blog ini dari ajian ‘pelet Gugel’. Saya ingin para penikmat (reader) dan pengikut (follower) blog naningisme adalah mereka yang memang mengikuti perkembangan blog ini. Orang-orang yang menyukai kualitas tulisannya, bukan orang nyasar karena kesengsem salah satu keyword.
Di samping enggan memasang ‘pelet gugel’, mungkin saya orang yang tak cukup memiliki keberanian atau kerajinan untuk mengunggah judul postingan baru di media sosial. Memang sih kalau isengnya lagi kumat, saya kadang mengunggah link postingan baru ke facebook atau twitter. Tapi kadar keseringannya bisa dihitung dengan jari.
Mungkin, itulah yang membuat blog saya tampak sepi. Tak banyak ingar bingar orang-orang yang tak saya kenal. Saya ingin membuat pengikut naningisme bertambah secara alami. Lagipula ini adalah blog pribadi, bukan blog jualan apalagi web korporat.
Dari data statistik terlihat yang mengunjungi blog ini ya orang itu-itu saja, dari IP address situ-situ saja. Kadar nyasar tak lebih banyak dari pembaca tetap. Sebagai blogger normal, saya tentu merasa bungah ketika jumlah pengikut makin banyak. (Meski kemudian bakal muncul pertanyaan lanjutan: memang apa pentingnya punya banyak pengikut?)
Melalui postingan yang paling geje ini, saya ingin berterima kasih kepada penikmat dan pengikut setia blog naningisme. Karena kesetiaan Anda membaca, saya akan setia menulis untuk Anda. Selamat menikmati sajian berkualitas nan sarat makna.
Don’t walk in front of me; I may not follow. Don’t walk behind me; I may not lead. Just walk beside me and be my friend. (Albert Camus)